Membahas JKT48 dari berbagai sudut pandang. Be a Smart Wota!!!!!!!!!!!

Rabu, 26 Februari 2014

Koloid

Pengertian Sistem Koloid

Nama koloid untuk pertama kali diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Istilah koloid berasal dari bahasa Yunani, yaitu kolla yang berarti lem dan oid yang berarti seperti. Secara harfiah, koloid dapat diartikan seperti lem. Karena, koloid diibaratkan seperti lem dalam hal kemampuan difusinya.
NO
Larutan
Koloid
Suspensi
1
1 fase
2 fase
2 fase
2
Jernih
Keruh
Keruh
3
Homogen
Antara homogen dan heterogen
Heterogen
4
diameter partikel <1nm
diameter partikel 1 nm < d < 100 nm
diameter partikel >100 nm
5
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring dengan penyaring biasa
Dapat disaring
6
Tidak memisah jika didiamkan
Tidak memisah jika didiamkan
Memisah jika didiamkan
Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi:

Secara sepintas, koloid hampir sama dengan larutan. Namun, untuk membuktikan apakah suatu campuran itu dapat digolongkan koloid atau bukan, maka diperlukan suatu alat bantu, yaitu mikroskop ultra karena ukuran yang sangat kecil.

Jenis-jenis Sistem Koloid
Jenis-jenis sistem koloid terbagi menjadi yaitu koloid sol, koloid emulsi dan koloid buih. Sistem koloid diberi nama berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersinya.
No
Fase terdispersi
Medium pendispersi
Jenis koloid
Contoh
1
Padat
Padat
Sol padat
Intan hitam, kaca warna
2
Cair
Emulsi padat
Keju, mentega
3
Gas
Busa padat
Batu apung, kerupuk
4
Padat
Cair
Sol, gel
Pati dalam air, cat, jelly
5
Cair
Emulsi
Susu, mayonaise, santan
6
Gas
Busa
Krim, pasta
7
Padat
Gas
Aerosol padat
Debu, asap
8
Cair
Aerosol cair
Awan, kabut

Pempek termasuk kedalam jenis koloid sol, yaitu padat dalam cair dan mempunyai sifat liofil.

Koloid Sol

Koloid sol merupakan koloid yang terbentuk dari fase zat terdispersi padat. Koloid sol ada tiga jenis, yaitu:
a. Sol padat (padat-padat)
Sol padat adalah jenis koloid dengan fase zat padat terdispersi dan fase zat pendispersi padat. Contoh sol padat adalah logam paduan, kaca berwarna, intan hitam, dan baja.
b. Sol cair (padat-cair)
Sol cair atau biasa disebut sol saja adalah jenis koloid dengan fase zat padat terdispersi dan fase zat pendispersi cair. Contoh: cat, tinta, dan kanji.
c. Sol gas (padat-gas)
Sol gas atau biasa disebut aerosol padat adalah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase gas. Contoh: asap dan debu.

Berdasarkan sifat adsorbsi yang dimiliki oleh koloid sol, koloid sol dibedakan menjadi 2, yaitu sol liofil dan sol liofob.
a. Sol Liofil
Sol liofil adalah sol yang zat terdispersinya akan menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Bila sol tersebut menggunakan air sebagai mediumnya, maka disebut hidrofil.. Contoh sol hidrofil adalah kanji, protein, sabun, agar-agar, detergen, dan gelatin.
b. Sol Liofob
Sol liofob adalah sol yang zat terdispersinya tidak menarik dan tidak mengadsorpsi molekul mediumnya. Bila sol tersebut menggunakan air sebagai mediumnya, maka disebut hidrofob. Contoh sol hidrofob adalah sol sulfida, sol logam, sol belerang, dan sol Fe(OH)3.
Sol liofil lebih kental daripada mediumnya dan tidak terkoagulalsi jika ditambah sedikit elektrolit. Oleh karena itu, koloid liofil lebih stabil jika dibandingkan koloid liofob.
 Perbandingan sifat sol liofil dan liofob
No
Sifat
Sol liofil
Sol liofob
1
Daya adsorpsi terhadap medium
Kuat, mudah mengadsorpsi
Tidak mengadsorpsi mediumnya
2
Efek tyndall
Kurang jelas
Sangat jelas
3
Viskositas (kekentalan)
Lebih besar dari pada mediumnya
Hampir sama dengan mediumnya
4
Koagulasi
Sukar
Mudah (kurang stabil)
5
Lain-lain
Bersifat reversibel
Irreversibel (jika sudah menggumpal sukar dikoloidkan kembali











Pembuatan Koloid

Sistem koloid dapat dibuat secara langsung dengan mendispersikan suatu zat ke dalam medium pendispersi. Selain itu juga dapat dilakukan dengan mengubah suspensi menjadi koloid atau dengan mengubah larutan menjadi koloid. Cara tersebut dilakukan dengan mengubah ukuran partikel zat terdispersi, yaitu cara dispersi dan cara kondensasi.
Cara dispersi dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel koloid, sedangkan cara kondensasi dilakukan dengan memperbesar ukuran partikel.
Pempek dibuat dengan menggunakan cara dispersi, yaitu dispersi cara mekanik atau dispersi langsung. Air, tepung kanji, ikan dan bahan lainnya dicampurkan menggunakan tangan dengan cara diaduk.

Cara dispersi
a. Cara mekanik (dispersi langsung)
Butir-butir kasar diperkecil ukurannya dengan menggiling atau menggerus koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi.
Contoh:
Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama suatu zat inert (seperti gula pasir) kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

b. Homogenisasi
Dengan menggunakan mesin homogenisasi.
Contoh:
emulsi obat di pabrik obat dilakukan dengan proses homogenisasi.
Pembuatan susu kental manis yang bebas kasein dilakukan dengan mencampur kan serbuk susu skim ke dalam air dengan menggunakan mesin homogenisasi.

c. Peptisasi
Dengan cara memecah partikel-partikel besar menjadi partikel koloid, misalnya suspensi, gumpalan atau endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulaosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lainlain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3
.
d. Busur bredig
Cara ini digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dikoloidkan dijadikan elektrode yang dicelupkan ke dalam medium dispersi. Kemudian diberi arus listrik yang cukup kuat sehingga terjadi loncatan bunga api listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, kemudian atomatom tersebut mengalami kondensasi sehingga menjadi partikel koloid. Cara ini merupakan gabungan cara dispersi dan kondensasi.

Kandungan gizi pada pempek

Pempek dibuat dengan menggunakan bahan dasar ikan tenggiri. Ikan Tenggiri adalah bahan makanan hewani laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Ikan Tenggiri mengandung energi sebesar 109 kilokalori, protein 21,5 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 2,6 gram, kalsium 0 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0 miligram.  Selain itu di dalam Ikan Tenggiri juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Ikan Tengiri, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Selain itu isi dari pempek adalah telur puyuh. 100 gram telur puyuh mengandung 13,05 gram protein

Selain itu, kuah pempek menggunakan bahan dasar gula merah dan asam jawa(Tamarindus indica L.). Kandungan gizi pada gula merah yaitu:

Informasi Gizi
per 1 sdt, bongkahan
Energi
46 kj
11 kkal
Lemak
0 g
Lemak Jenuh
0 g
Lemak tak Jenuh Ganda
0 g
Lemak tak Jenuh Tunggal
0 g
Kolesterol
0 mg
Protein
0 g
Karbohidrat
2,92 g
Serat
0 g
Gula
2,89 g
Sodium
1 mg
Kalium
10 mg
   
Daging buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula,
serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat
masam.
Komposisi kimia asam jawa dalam 100 gram bahan Komponen
Jumlah Kalori (kal)                  239,00
Protein (g)                               2,80
Lemak (g)                               0,60
Karbohidrat (g)                       62,50
Kalsium (mg)                          74,00
Zat besi (mg)                          0,60
Vitamin A (SI)                        30,00
Vitamin B (mg)                       0,34
Vitamin C (mg)                       2,00
Air (g)                                    31,40
Fosfor (mg)                            113,00
Bagian dapat dimakan (%)     48,00

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© It's All about JKT48
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top